SUMBER DAYA IT
Kategori sumber daya TI
Kategori sumber daya TI
a.ICT
Worker atau professional IT adalah mereka yang memiliki keahlian khusus dan
kompetensi khusus untuk melahirkan karya cipta atau inovasi dibidang
informatika, seperti: program, algoritma, aplikasi, perangkat keras,
metodologi, pendekatan implementasi,dan lain sebagainya.
b.ICT
Enabled Worker atau User IT adalah mereka yang memiliki keterampilan untuk
menggunakan produk-produk teknologi informatika untuk menunjang aktivitas
kesehari-harian mereka.
Klasifikasi
profesi di bidang Teknologi Informasi
A.Kelompokpertama,adalah mereka yang
bergelut di dunia perangkat lunak (software), baik mereka yang merancang sistem
operasi, database, maupun system aplikasi.
Pada lingkungan kelompok ini, terdapat
pekerjaan-pekerjaan seperti :
a.1 Sistem analis, merupakan orang yang
bertugas menganalisa sistem yang akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa
sistem yang ada, kelebihan dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain
sistem yang akan dikembangkan.
a.2 Programer, merupakan orang yang
bertugas mengimplementasikan rancangan sistem analis, yaitu membuat program
(baik aplikasi maupun sistem operasi) sesuai sistem yang dianalisa sebelumnya
a.3 Web Designer, merupakan orang yang
melakukan kegiatan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain terhadap
suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
a.4 Web Programmer, merupakan orang yang
bertugas mengimplementasikan rancangan web designer, yaitu membuat program
berbasis web sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya.
a.5 dan lain-lain
B. Kelompok kedua, adalah mereka yang
bergelut di bidang perangkat keras (hardware).
Pada lingkungan kelompok ini, terdapat
pekerjaan-pekerjaan seperti:
b.1 Technical engineer, sering juga
disebut teknisi, yaitu orang yang berkecimpung dalam bidang teknik, baik mengenai
pemeliharaan maupun perbaikan perangkat sistem komputer
b.1 Networking Engineer, adalah orang
yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan komputer dari maintenance sampai
pada troubleshooting-nya.
C. Kelompok ketiga, adalah mereka yang
berkecimpung dalam operasional sistem informasi.
Pada lingkungan kelompok ini, terdapat
pekerjaan-pekerjaan seperti :
c.1 EDP Operator, adalah orang yang bertugas
mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan electronic data processing
dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi lainnya.
c.2 System Administrator, merupakan
orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap sistem, melakukan pemeliharaan
sistem, memiliki kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem, serta hal-hal
lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah system.
c.3 MIS Director, merupakan orang yang
memiliki wewenang paling tinggi terhadap
sebuah sistem informasi, melakukan manajemen terhadap sistem tersebut secara
keseluruhan baik perangkat keras, perangkat lunak maupun sumber daya manusianya.
Pekerjaan
TI di Bidang Pemerintahan
Pekerjaan di Bidang TI Standar
Pemerintah Pegawai Negeri Sipil yang bekerja dibidang teknologi informasi,
disebut pranata komputer.
Beberapa penjelasan tentang pranata
computer sebagai berikut:
Standarisasi
Profesi TI menurut SRIG-PS SEARCC.
Adalagi jenis pengelompokan lain untuk
pekerja di kalangan teknologi informasi yang sering digunakan adalah
pengklasifikasian standarisasi profesi di bidang teknologi informasi menurut
SRIG-PS SEARCC.SEARCC (South East Asia
Regional Computer Confideration) merupakan suatu forum atau badan yang
beranggotakan himpunan profesional IT (Information Technology-Teknologi
Informasi) yang terdiri dari 13 negara. Model SEARCC untuk pembagian job dalam
lingkungan TI merupakan model 2 dimensi yang mempertimbangkan jenis pekerjaan
dan tingkat keahlian ataupun tingkat pengetahuan yang dibutuhkan.
Beberapa kriteria menjadi pertimbangan
dalam mengembangkan klasifikasi job ini, yaitu:
a. Cross
Country, cross-enterprise applicability
Ini berarti bahwa job yang
diidentifikasi tersebut harus relevan dengan kondisi region dan setiap negara
pada region tersebut, serta memiliki kesamaan pemahaman atas setiap fungsi
pekerjaan.
b. Function
Oriented bukan tittle oriented
Klasifikasi pekerjaan berorientasi pada
fungsi, yang berarti bahwa gelar atau titel yang diberikan dapat saja berbeda,
tapi yang penting fungsi yang diberikan pada pekerjaan tersebut sama. Gelar
atau titel dapat berbeda pada negara yang berbeda.
c. Testable/certificable
Klasifikasi pekerjaan harus bersifat
testable, yaitu bahwa fungsi yang didefinisikan
dapat diukur/diuji.
d. Applicable
Fungsi yang didefinisikan harus dapat
diterakan pada mayoritas Profesional TI pada region
masing-masing.
Jenis
Jenis profesi dibidang TI
Setiap
jenis pekerjaan dari skema di atas masing –masing memiliki 3 tingkatan, yaitu:
1.Supervised
(terbimbing)
Tingkatan
awal dengan 0-2 tahun pengalaman, membutukan pengawasan dan petunjuk dalam
pelaksanaan tugasnya.
2.Moderately
supervised (madya)
Tugas
kecil dapat dikerjakan oleh mereka, tetapi tetap membutuhkan bimbingan untuk
tugas yang lebih besar, 3-5 tahun pengalaman.
3.Independent/Managing
(mandiri)
Memulai
tugas, tidak membutuhkan bimbingan dalam pelaksanaan tugas.
Jadi, penggolongan profesi TI sangatlah
beragam, oleh karena itu sangat mungkin dibutuhkan seorang Expert (ahli) di
masing masing bidang tersebut. Profesi seorang IT mempunyai banyak spesialis
mulai dari programer, sistem analis, dan lain sebagainya. Dan setiap orang yang
sudah diberi kepercayaan untuk memegang peran sebagai salah satu profesi diatas
diharapkan mampu menangani bidangnya tanpa harus bergantung dengan bantuan
orang lain. Inilah yang menjadi salah satu alasan yang menjadikan spesialisasi
itu penting. Spesialisasi diperlukan untuk memudahkan pada saat kita dihadapkan
pada suatu masalah, apabila kita sudah expert tentang masalah yang sedang
dihadapi, maka akan lebih baik karena akan ada beberapa keutungan yang didapat,
sebagai contoh waktu yang sangat penting. Apabila masalah tersebut cepat
terselesaikan otomatis tidak akan banyak membuang waktu dan mengarah pada “cost
/ biaya” yang dikeluarkan. Berbeda lagi kalau bukan seorang spesialis, akan ada
pihak lain yang ikut menangani, dan ini akan ada biaya tambah yang dikeluarkan.
Alasan yang lain yaitu dengan adanya spesialis maka akan lahir-lahir tenaga
praktisi TI yang berkualitas tinggi, dan sekaligus memfokuskan setiap pekerja IT
pada bagiannya.
No comments:
Post a Comment