Thursday, July 18, 2013

REVISI TUGAS ETIKA PROFESI 2

KEBUTUHAN DAN PROFESI

JENIS KEBUTUHAN MANUSIA DAN CARA PEMENUHANNYA
Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk mencapai kesejahteraan.
Kebutuhan menurut tingkatan atau intensitasnya :
Kebutuhan primer : Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang sangat harus terpenuhi. Contoh: sandang, pangan, papan, pekerjaan
Kebutuhan sekunder : Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang pemenuhannya setelah kebutuhan primer terpenuhi. Contoh: pendidikan , pariwisata, rekreasi.
Kebutuhan tersier : Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Contoh: mobil, motor, komputer, handphone, tablet, dll.
Kebutuhan menurut waktunya :
Kebutuhan Sekarang : kebutuhan yang pemenuhannya harus segera dipenuhi. Contoh: makan, minum, tempat tinggal, dan obat-obatan.
Kebutuhan yang akan datang/masa depan : Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang pemenuhannya dapat ditunda, tetapi harus dipikirkan mulai sekarang. Contoh: tabungan.
Kebutuhan tidak terduga : Kebutuhan ini disebabkan sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba / tidak disengaja yang sifatnya insidental. Contoh: konsultasi kesehatan.
Kebutuhan menurut sifatnya :
Kebutuhan jasmani : Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang diperlukan untuk pemenuhan fisik/jasmani yang sifatnya kebendaan. Contoh: makanan, pakaian, olahraga, dan istirahat.
Kebutuhan rohani : Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang diperlukan untuk pemenuhan jiwa atau rohani. Contoh: beribadah, rekreasi, kesenian, dan hiburan.
Kebutuhan menurut subjeknya :
Kebutuhan individu : kebutuhan yang hanya diperlukan untuk memenuhi kebutuhan seorang saja. Contoh: kebutuhan petani waktu bekerja berbeda dengan kebutuhan seorang dokter.
Kebutuhan sosial (kelompok) : kebutuhan yang diperlukan untuk memenuhi kepentingan bersama kelompok. Contoh: siskamling, gedung sekolah, rumah sakit, dan jembatan.

Manusia berusaha mendapatkan apa yang dapat ‘membeli’ kebutuhan itu. Contoh: kebutuhan primer, makan. Kita harus menanam sendiri bahan makanan atau membelinya dengan uang. KEBUTUHAN SETIAP ORANG BEDA-BEDA, SESUAI KONDISI PRIBADI MASING-MASING. Misalnya komputer atau laptop merupakan barang tersier, tetapi bagi mahasiswa TI komputer atau laptop merupakan kebutuhan primer. PEMENUHAN KEBUTUHAN JASMANI DAN ROHANI HARUS SEIMBANG.

PENGERTIAN PROFESI DAN PERLUNYA SIKAP PROFESIONAL
Profesi adalah bidang pekerjaan yang mengandalkan keterampilan atau keahlian khusus yang tidak didapatkan pada pekerjaan-pekerjaan pada umumnya dan terus memperbaharui keterampilannya sesuai dengan perkembangan teknologi. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan sebagai sumber utama nafkah hidup. Adanya profesionalisme ini mereka dapat memunculkan inovasi-inovasi yang brilian yang tentunya dapat memajukan organisasi tersebut. Selain itu sikap profesionalitas diperlukan untuk mengantisipasi masalah yang ada dan dicarikan jalan keluarnya. Sebagai contoh, pegawai staff  IT di sebuah perusahaan. Mereka dapat merancang sistem yang mudah dioperasikan dan efisien untuk menghasilkan output. Hal ini dapat menekan waktu produksi dan biaya yang digunakan, sehingga organisasi tersebut mendapatkan profit yang maksimal dari output yang dihasilkan.

HUBUNGAN ETIKA PROFESI DAN PROFESI, ETIKA MENJALANKAN PROFESI
Profesi diatur oleh kode etik. Kode etik ini memberikan pedoman bagi setiap profesi tentang prinsip profesionalisme yang digariskan. Kode etik juga mencegah campur tangan pihak luar organisasi terhadap etika dalam keanggotaan profesi lain. Orientasi utama profesi adalah untuk kepentingan masyarakat dengan menggunakan keahlian yang dimiliki. Akan tetapi tanpa disertai suatu kesadaran diri yang tinggi, profesi dapat dengan mudahnya disalahgunakan oleh seseorang. Misalnya penyalahgunaan profesi seseorang di bidang komputer misalnya pada kasus kejahatan komputer yang berhasil mengcopy program komersial untuk diperjual belikan lagi tanpa ijin dari hak pencipta atas program yang dikomersilkan itu.

INTEGRITAS PROFESI
Integritas profesi adalah menjunjung tinggi nilai-nilai luhur, bertindak konsisten sesuai dengan kebijakan dan kode etik perusahaan. Misalnya integritas profesi untuk profesi seorang IT developer/ software engineer, karakter yang seharusnya dimiliki antara lain, bersikap jujur dan berterus terang kepada kliennya tanpa harus mengorbankan rahasia si penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh kepentingan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja atau bersedia menerima kritikan apabila terjadi kesalahan baik sengaja maupun tidak.

MENGKONVERSI ILMU PENGETAHUAN MENJADI KETERAMPILAN
Seorang yang profesional mampu mengkonversi ilmu pengetahuan menjadi keterampilan, maksudnya yaitu melakukan praktik-praktik atau kegiatan khusus sesuai tugas dan pekerjaannya dengan baik. Jadi mampu mengimplementasikan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya teori saja. Hal yang dapat dilakukan misalnya mengikuti pelatihan kerja, kemudian mengikuti kegiatan keorganisasian atau mungkin dengan workshop dan sebagainya sehingga kita memiliki pengalaman kerja yang akan meningkatkan keterampilan kita di bidang ilmu yang dipelajari. Contoh : menjadi entrepreneurs dituntut untuk selalu menuntut ilmu dan belajar, tidak hanya belajar dari pengalaman kita sendiri tetapi juga harus belajar dari pengalaman orang lain, dengan membaca buku, majalah, atau mencari mentor dari entrepreneur yang sudah berhasil membangun bisnis.  Dengan pengetahuan dan ilmu yang kita miliki sebagai entreprenuer kita dapat belajar terampil sehingga akan terhindar dari berbagai persoalan yang sebenarnya tidak perlu terjadi.

ETIKA MENDUKUNG PENGUASAAN ILMU PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PROFESI
Ilmu pengetahuan dimiliki oleh orang yang berprofesi. Jadi aturan dalam berprofesi yang baik adalah yang menerapkan ilmunya secara beretika yaitu tahu mana itu yang disebut baik secara etika dan juga mana yang buruk. Berilmu dan beretika dalam teorinya adalah berbanding lurus dengan profesionalisme seseorang. Apabila seseorang menguasai suatu ilmu dan keterampilan dan didukung kemampuan beretika yang baik, maka profesionalisme seseorang seharusnya akan baik pula. Akan tetapi tanpa disertai suatu kesadaran diri yang tinggi, profesi dapat dengan mudahnya disalahgunakan oleh seseorang apabila tidak disadari dengan kesadaran etika. Contoh : etika bagi profesional bidang IT akan mendapat kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elite profesional IT tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya. Tanpa etika profesi, semua profesi akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak adanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite profesional ini.

No comments:

Post a Comment