KEBUTUHAN DAN PROFESI
JENIS KEBUTUHAN MANUSIA DAN CARA PEMENUHANNYA
JENIS KEBUTUHAN MANUSIA DAN CARA PEMENUHANNYA
Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan
manusia untuk mencapai kesejahteraan.
Kebutuhan
menurut tingkatan atau intensitasnya :
Kebutuhan primer : Kebutuhan primer adalah kebutuhan
yang sangat harus terpenuhi. Contoh:
sandang, pangan, papan, pekerjaan
Kebutuhan sekunder : Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan
yang pemenuhannya setelah kebutuhan primer terpenuhi. Contoh: pendidikan , pariwisata,
rekreasi.
Kebutuhan tersier : Kebutuhan tersier adalah kebutuhan
yang dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Contoh: mobil,
motor, komputer, handphone, tablet, dll.
Kebutuhan
menurut waktunya :
Kebutuhan Sekarang : kebutuhan yang pemenuhannya harus
segera dipenuhi. Contoh: makan, minum, tempat tinggal, dan obat-obatan.
Kebutuhan yang akan datang/masa
depan : Kebutuhan yang akan datang
adalah kebutuhan yang pemenuhannya dapat ditunda, tetapi harus dipikirkan mulai
sekarang. Contoh: tabungan.
Kebutuhan tidak terduga : Kebutuhan ini disebabkan sesuatu
yang terjadi secara tiba-tiba / tidak disengaja yang sifatnya insidental.
Contoh: konsultasi kesehatan.
Kebutuhan
menurut sifatnya :
Kebutuhan jasmani : Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan
yang diperlukan untuk pemenuhan fisik/jasmani yang sifatnya kebendaan. Contoh:
makanan, pakaian, olahraga, dan istirahat.
Kebutuhan rohani : Kebutuhan
rohani adalah kebutuhan yang diperlukan untuk pemenuhan jiwa atau rohani.
Contoh: beribadah, rekreasi, kesenian, dan hiburan.
Kebutuhan
menurut subjeknya :
Kebutuhan individu : kebutuhan yang hanya diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
seorang saja. Contoh: kebutuhan petani waktu bekerja berbeda dengan kebutuhan
seorang dokter.
Kebutuhan sosial (kelompok) : kebutuhan
yang diperlukan untuk memenuhi kepentingan bersama kelompok. Contoh:
siskamling, gedung sekolah, rumah sakit, dan jembatan.
Manusia
berusaha mendapatkan apa yang dapat ‘membeli’ kebutuhan itu. Contoh: kebutuhan
primer, makan. Kita harus menanam sendiri bahan makanan atau membelinya dengan
uang. KEBUTUHAN SETIAP ORANG BEDA-BEDA, SESUAI KONDISI
PRIBADI MASING-MASING. Misalnya komputer atau laptop merupakan barang tersier,
tetapi bagi mahasiswa TI komputer atau laptop merupakan kebutuhan primer. PEMENUHAN
KEBUTUHAN JASMANI DAN ROHANI HARUS SEIMBANG.
PENGERTIAN PROFESI DAN PERLUNYA SIKAP
PROFESIONAL
Profesi adalah bidang pekerjaan yang
mengandalkan keterampilan atau keahlian khusus yang tidak didapatkan pada
pekerjaan-pekerjaan pada umumnya dan terus memperbaharui keterampilannya sesuai
dengan perkembangan teknologi. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan sebagai sumber utama
nafkah hidup. Adanya
profesionalisme ini mereka dapat memunculkan inovasi-inovasi yang brilian yang
tentunya dapat memajukan organisasi tersebut. Selain itu sikap profesionalitas diperlukan untuk mengantisipasi
masalah yang ada dan dicarikan jalan keluarnya. Sebagai contoh,
pegawai staff IT di sebuah perusahaan. Mereka dapat merancang sistem yang
mudah dioperasikan dan efisien untuk menghasilkan output. Hal ini dapat menekan
waktu produksi dan biaya yang digunakan, sehingga organisasi tersebut
mendapatkan profit yang maksimal dari output yang dihasilkan.
HUBUNGAN ETIKA PROFESI DAN PROFESI, ETIKA MENJALANKAN
PROFESI
Profesi diatur oleh kode etik. Kode etik ini memberikan pedoman bagi
setiap profesi tentang prinsip profesionalisme yang digariskan. Kode etik juga
mencegah campur tangan pihak luar organisasi terhadap etika dalam keanggotaan
profesi lain. Orientasi
utama profesi adalah untuk kepentingan masyarakat dengan menggunakan keahlian
yang dimiliki. Akan tetapi tanpa disertai suatu kesadaran diri yang tinggi,
profesi dapat dengan mudahnya disalahgunakan oleh seseorang. Misalnya penyalahgunaan profesi seseorang
di bidang komputer misalnya pada kasus
kejahatan komputer yang berhasil mengcopy program komersial untuk diperjual belikan lagi tanpa ijin dari hak
pencipta atas program yang dikomersilkan itu.
INTEGRITAS PROFESI
Integritas profesi adalah menjunjung tinggi
nilai-nilai luhur, bertindak konsisten sesuai dengan kebijakan
dan kode etik perusahaan. Misalnya integritas profesi untuk profesi seorang IT
developer/ software engineer, karakter yang seharusnya dimiliki antara lain,
bersikap jujur dan berterus terang kepada kliennya tanpa harus mengorbankan
rahasia si penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh
dikalahkan oleh kepentingan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang
tidak disengaja atau bersedia menerima kritikan apabila terjadi kesalahan baik
sengaja maupun tidak.
MENGKONVERSI ILMU PENGETAHUAN MENJADI
KETERAMPILAN
Seorang yang profesional mampu mengkonversi ilmu pengetahuan menjadi
keterampilan, maksudnya yaitu melakukan praktik-praktik atau kegiatan khusus
sesuai tugas dan pekerjaannya dengan baik. Jadi mampu mengimplementasikan
ilmunya dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya teori saja. Hal yang dapat
dilakukan misalnya mengikuti pelatihan kerja, kemudian mengikuti kegiatan
keorganisasian atau mungkin dengan workshop dan sebagainya sehingga kita
memiliki pengalaman kerja yang akan meningkatkan keterampilan kita di bidang
ilmu yang dipelajari. Contoh
: menjadi entrepreneurs dituntut untuk selalu menuntut ilmu dan belajar, tidak
hanya belajar dari pengalaman kita sendiri tetapi juga harus belajar dari
pengalaman orang lain, dengan membaca buku, majalah, atau mencari mentor dari
entrepreneur yang sudah berhasil membangun bisnis. Dengan pengetahuan dan
ilmu yang kita miliki sebagai entreprenuer kita dapat belajar terampil sehingga
akan terhindar dari berbagai persoalan yang sebenarnya tidak perlu terjadi.
ETIKA MENDUKUNG PENGUASAAN ILMU PENGETAHUAN DAN
KETERAMPILAN DALAM PROFESI
Ilmu pengetahuan dimiliki oleh orang yang
berprofesi. Jadi aturan dalam berprofesi yang baik adalah yang menerapkan
ilmunya secara beretika yaitu tahu mana itu yang disebut baik secara etika dan
juga mana yang buruk. Berilmu dan beretika dalam teorinya adalah berbanding
lurus dengan profesionalisme seseorang. Apabila seseorang menguasai suatu ilmu
dan keterampilan dan didukung kemampuan beretika yang baik, maka profesionalisme
seseorang seharusnya akan baik pula. Akan tetapi tanpa
disertai suatu kesadaran diri yang tinggi, profesi dapat dengan mudahnya
disalahgunakan oleh seseorang apabila tidak disadari dengan kesadaran etika. Contoh : etika bagi
profesional bidang IT akan mendapat kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam
diri para elite
profesional IT tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi
pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang
memerlukannya. Tanpa etika profesi, semua profesi akan segera jatuh
terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi) yang
sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan
berakhir dengan tidak adanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas
diberikan kepada para elite profesional ini.
No comments:
Post a Comment